Wednesday, August 31, 2011

Back to Al-Quran yang mulia



AlQuran adalah kitab paling tinggi dan paling mulia yang pernah ada di bumi, ia adalah Kalamullah, jejak Allah yang paling nyata di bumi ini. Ia adalah surat cinta terpanjang yang diturunkan oleh kurir paling agung dalam sejarah ; malaikat Jibril yang dbacakan pertama kali kepada manusia sempurna penutup para Nabi ; Muhammad saw untuk diajarkan kepada manusia seluruhnya.

AlQuran adalah mukzizat yang dibawa nabi Muhammad SAW misi utamanya adalah merubah para pembacanya. Melembutkan kegarangan, menguatkan yang ragu, menajamkan hati yang buram, mengasah kecerdasan, mendorong sebuah gerakan besar, mencipta figur pemimpin dan ummat berkualitas unggul. Pemimpin dan rakyat seperti inilah yang mampu menjadi pembaharu zaman dan menorehkan kehidupan yang ideal. Dan masa indah itu pernah terwujud, sejarah mengabadikannya, mencatatnya dalam rangkaian panjang perjalanan manusia, tak mungkin pudar walau orang-orang yang memusuhi Islam berusaha mengaburkan dan lalu hendak menghapus fakta ini.

AlQuran telah turun di tengah masyarakat gurun pasir yang kejahilannya sangat terkenal, hobi berperang antar mereka sendiri, sering melakukan penyerangan di perbatasan-perbatasan Jazirah Arab, punya kebiasaan menanam hidup-hidup bayi perempuan, perjudian, dan sampai puncak kejahilan manusia yaitu menyembah berhala. Tetapi masyarakat yang seolah tidak ditemukan potensi apapun ini tiba-tiba hanya dalam tempo yang sangat singkat yaitu 23 tahun berubah menjadi masyarakat yang maju dan dikenal sebagai pelopor dari peradaban modern, bahkan pasca Nabi SAW murid-muridnya (generasi sahabat dan tabiin dan tabiit tabiin) menjadi penguasa sepertiga dunia dan menjadi motor penggerak ilmu pengetahuan.

Kisah sedih sejarah Islam dimulai ketika masyarakat muslim -dimulai dari para rajanya- mulai terjebak dengan dunia, asyik masyuk dengan harta dan mulai melupakan Al-Quran, segera setelah itu berdatangan efek-efek yang sudah Nabi SAW peringatkan dahulu, yaitu cinta harta dan takut mati lalu secara perlahan namun pasti mulai jauh dari ilmu, setelahnya fase keruntuhan mulai terjadi. Pemicu kemunduran ini adalah jauhnya kaum muslimin di masa itu dari Al-Quran. Sungguh benar sabda Nabi saw : masyarakat dimuliakan dengan AlQuran atau dihinakan karena AlQuran.

Oleh karena itu kolom Tahfidz Quran hadir untuk menyemangati, mengusulkan beberapa trik, dan menyampaikan pengalaman para penghafal Quran. Agar para pembaca terinspirasi dan mulai menggerakkan proyek besar ; yaitu menghafal Al-Quran.

Kolom kecil ini juga membawa proposal dan semangat yang besar untuk memperbaiki keadaan ummat ini dengan mengajukan usulan kepada orangtua di rumah dan para pengajar di sekolah, agar merubah pola pengasuhan dan merubah pola pendidikan sejak usia dini dari fokus tujuan yang lain kepada ; AlQuran.

Hasil yang diharapkan adalah, anak-anak sejak usia dini sudah mengenal dan terbiasa dekat dengan AlQuran, kemudian dari kedekatan itulah tumbuh perasaan cinta yang InsyaAllah akan melejitkan kualitas dari interaksi mereka terhadap AlQuran. Kami memimpikan ada komitmen khusus dari orangtua dan guru, cara asuh istimewa serta cara ajar jenius beserta kurikulum pendidikanyang mampu menciptakan para penghafal AlQuran (lulus SD sudah hafal 30 juz penuh). Sehingga nanti di masa sekolah menengah pertama (SMP), di tingkat lanjutan atas (SMA) para hafiz itu sudah mendalami tentang bagaimana Nabi SAW mengajarkan, menjelaskan, dan merinci Al-Quran kepada para sahabat serta  masyarakat pada masanya. Dan kelak di strata satu mereka sudah menyelami lautan pemahaman para ulama sesudah masa Nabi SAW dan sahabat. Di strata dua dan tiga mereka sudah mampu menggunakan semua ilmu-ilmu lain yang menghubungkan semua realita dunia dengan kebijakan ilahiah yaitu kitabullah Al-Quran untuk melahirkan banyak ide, banyak solusi, dan strategi penyelesaian masalah, serta menjalankan semuanya untuk memperbaiki segala kondisi yang buruk dan tak seimbang. Dengan hafalan AlQuran dalam kepala mereka, semuanya akan berbeda. Lebih istimewa, lebih berbobot dan lebih menjanjikan. Pikirannya, kata-katanya, dan perbuatannya.

Kalau kita berhasil mendekatkan generasi muda kepada AlQuran maka sesungguhnya kejayaan itu sedang terputar ulang menghampiri mereka. Dan Islam siap kembali memimpin. Sungguh ini bukan utopis, sebab masa itu sudah pernah terjadi. Kita hanya hendak mengulangnya kembali. Hanya kepada Allah Swt saja kami memohon kekuatan dan kemudahan agar Fahim Quran dapat membawakan kolom ini kepada pemirsa bersama manfaat yang besar. Aamiin.



No comments:

Post a Comment